AAL

AAL
Mencetak Generasi Masa Kini yang berotak Jerman dan berhati Mekkah

Rabu, 05 Januari 2011

Kriteria Sekolah Favorit

Oleh : Salma FadhilahSaat tahun ajaran baru tiba, siswa-siswa yang baru lulus berlomba-lomba agar diterima di sekolah yang mereka inginkan. Mereka mendaftar, mengikuti tes masuk, lalu menunggu tanda lulus tes. Mereka yang diterima di sekolah yang mereka inginkan pasti merasa sangat senang. Sedangkan yang belum diterima bakal merasakan yang sebaliknya. Sedih, kesal, bahkan kemungkinan terburuk adalah frustasi. Nah lo, sebenarnya seperti apa sih sekolah yang dapat membuat para pendaftar frustasi jika tidak diterima? Seperti apa sih sekolah yang banyak dicari oleh para pelajar? Dan seperti apa sih sekolah yang disebut sebagai sekolah favorit? Seperti apa sih?
Menurut kebanyakan pelajar saat ini, kriteria sekolah favorit hanyalah sebatas sekolah yang memiliki banyak peminat, prestasi muridnya di atas rata-rata, biaya masuknya mahal, gedungnya bagus dan memiliki fasilitas yang lengkap. Kemudian mereka juga menganggap, bahwa mereka akan di pandang baik jika mereka diterima di sekolah negeri. Betul tidak sih asumsi mereka itu?
Sebenarnya, yang dikatakan sebagai sekolah favorit bukan hanya itu. Murid yang pintar dan fasilitas memang perlu, tetapi ada yang jauh lebih penting. Sekolah favorit harus bisa membawa murid-muridnya tidak hanya sukses di dunia, tetapi juga di akhirat. Sekolah favorit harus bisa menjadikan murid-muridnya menjadi pemuda-pemudi Islam terbaik, memiliki pola sikap, pola pikir, dan kepribadian Islam, serta memiliki kemampuan untuk merubah diri sendiri dan lingkungannya menjadi lebih baik. Kemudian satu lagi yang sering di lupakan oleh sekolah-sekolah pada umumnya, sekolah favorit harus bisa mengontrol pergaulan para murid-muridnya dengan baik.
Faktanya, sekarang ini para pelajar memilih sekolah hanya dari sisi akademisnya saja, mereka rela tes kesana-kemari demi diterima di sekolah yang mempunyai label sekolah favorit. Dan mereka akan merasa malu jika tidak diterima di sekolah tersebut. Mereka tidak memikirkan bagaimana sebenarnya kriteria sekolah favorit itu.
Di sekolah yang dianggap favorit, murid-muridnya memang memiliki nilai yang tinggi. Namun dibalik itu sebagai sekolah umum yang tidak berbasiskan Islam, pergaulan siswa akan sulit dikontrol. Mereka akan bergaul dengan bermacam-macam karakter orang yang tidak bisa dijamin akhlak dan perilakunya. Mereka akan hidup di sekitar siswa-siswa lain yang akhlaknya buruk seperti membolos, merokok, tawuran, pacaran, seks bebas, mabuk-mabukan, menonton vcd porno, dan lain-lain. Sehingga tidak dapat dipungkiri, bahwa mereka yang bahkan pada awalnya adalah murid baik-baik akhirnya terbawa oleh perilaku teman-temannya. Itu terjadi karena pengaruh lingkungan yang sangat mempengaruhi siswa yang gampang terbawa arus. Tentu hal ini sangat membahayakan bukan?
Selain itu, di sekolah umum guru cenderung cuek terhadap murid-muridnya. Guru cenderung menuntut murid-muridnya untuk mendapatkan nilai terbaik tanpa memikirkan caranya, apakah halal atau tidak. Sehingga banyak nilai di sekolah-sekolah tersebut yang murid-muridnya dapatkan dengan cara yang salah, seperti mencontek, mencari bocoran, dan cara-cara tidak halal lainnya. Guru-guru juga tidak memperhatikan pergaulan murid-murid yang mereka didik. Mereka menganggap bahwa tanggung jawab mereka hanyalah membuat agar mereka memiliki nilai yang sempurna, tidak perduli dengan cara mendapakannya, dan tidak perduli dengan akhlak dan perilaku anak-anak didiknya.Padahal sebenarnya guru akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang mereka ajarkan kepada murid-muridnya. Karena tugas seorang guru adalah mendidik agar murid-murid mereka menjadi lebih baik. Bukan hanya nilai yang baik, tapi juga akhlak yang baik.
Namun tidak seperti itu jika sekolah memiliki dasar Islam yang kuat. Sekolah tersebut pasti menerapkan peraturan Islam di setiap aspek kehidupannya, sehingga sekolah selalu menjaga murid-muridnya agar tidak melakukan kesalahan di mata Allah. Kemudian sekolah akan membiasakan murid-muridnya melakukan perbuatan yang baik. Namun disamping itu, nilai-nilai akademis siswa juga tidak boleh dilupakan. Sehingga siswa-siswa lulusan sekolah berbasis islam akan menjadi lulusan terbaik yang tidak hanya memiliki nilai akademis yang tinggi, namun juga kepribadian islam yang kuat. Itulah ciri-ciri pemuda yang dibutuhkan saat ini, untuk merubah dunia kearah yang lebih baik.
Nah, sekolah yang memiliki dasar-dasar Islam didalamnya tentu sangat berbeda bukan dengan sekolah umum? Lalu, sebenarnya manakah sekolah yang pantas menyandang predikat sekolah favorit?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar