AAL

AAL
Mencetak Generasi Masa Kini yang berotak Jerman dan berhati Mekkah

Kamis, 06 Januari 2011

TETANGGAKU BARU PULANG HAJI

Oleh : Alvin Aswaja

Bulan lalu, suasana di kampungku mendadak ramai dengan kegiatan silaturrohmi ke rumah Mbah Kusno. Maklum beliau adalah salah satu calon peserta haji dari kampung kami. Meskipun bukan satu satunya calon haji dari kampung kami, tapi persiapan keberangkatan beliau lain dari pada yang lain. Di depan rumah didirikan tenda dan disediakan kursi tamu layaknya orang yang punya hajat. Para tamu datang silih berganti untuk menemui Mbah kusno sembari memberikan doa agar beliau selamat dalam menjalankan ibadah haji sampai kembali ke rumah. Tentu saja kedatangan para tamu tidak hanya dengan tangan kosong. Hantaran berupa beras 3 Kg, Gula Pasir 5 Kg, ataupun Mie Instan tak lupa menghiasi tangan para tamu untuk diberikan kepada Mbah Kusno. Harapan para tamu tentu saja agar Mbah Kusno mengingat mereka ketika berada di Mekah Mukarromah dan didoakan agar bisa mengikuti jejak Mbah Kusno.

Hari Pemberangkatan pun tiba. Para Tetangga ramai - ramai mengantar keberangkatan Mbah Kusno menuju pendopo Kabupaten untuk dilepas oleh Bupati. Mobil - Mobil Travel, mobil pribadi bahkan truck disewa oleh tetangga kami untuk mengantar kepergian Mbah Kusno. Sesampainya di Alun - Alun Kabupaten lambaian tangan dan tetesan air mata pun mengiringi keberangkatan  Mbah Kusno beserta rekan rekannya. ( kayak lagunya STINKY )

Sebulan kemudian, kampung kami mendadak ramai kembali. Mbah H. Kusno dengan memakai surban dan songkok putih kembali hadir di tengah - tengah kami. Para tetangga berebut menyalami beliau sembari tak lupa mencium tangan beliau. Penampilan mbah H. Kusno berubah seratus delapan puluh derajat. Mbah Kusno yang dahulu bersahaja, sederhana dan low profile, sekarang berubah menjadi JAIM. Bagaimana tidak, tutur katanya selalu diatur sedemikian rupa, tingkah polahnya menjadi seperti seorang priyayi dan bahkan pakaiannya serba produk ala arab.

Hari demi hari, pola sosialisasi Mbah H. Kusno pun semakin ngedap-ngedapi. Teman – teman beliau sekarang bukan lagi Kang Paidin yang Tukang Rumput, Lek Kardi yang Buruh Tani, ataupun yi Kliwon yang Tukang tambal ban. Mbah Kusno lebih asyik ikut perkumpulan “alumni” haji seangkatannya, yang tiap pertemuan selalu membawa mobil – mobil mewah, perhiasan yang wah dan pakaian – pakaian sutra yang sangat mahal.

Semoga menjadi Haji Mabrur. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar